Pernahkah Anda merasa lebih sibuk memikirkan sudut pengambilan foto yang sempurna di depan Ka’bah daripada meresapi kekhusyukan doa yang dipanjatkan?
Menghindari riya saat U\umrah kini menjadi tantangan besar di era media sosial, di mana batas antara berbagi kebahagiaan dan pamer ibadah menjadi sangat tipis.
Sebagai tamu Allah, tentu kita tidak ingin perjalanan spiritual yang menguras biaya dan tenaga ini menjadi sia-sia hanya karena hati yang terjangkit penyakit riya.
Mengapa Riya Begitu Berbahaya dalam Ibadah?
Dalam terminologi Islam, riya sering disebut sebagai Syirik Khafi atau syirik yang tersembunyi. Riya adalah melakukan ibadah dengan tujuan ingin dilihat atau dipuji oleh orang lain, bukan murni karena Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat mengkhawatirkan hal ini menimpa umatnya. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik asghar (syirik kecil).” Para sahabat bertanya: “Apa itu syirik asghar, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Riya.” (HR. Ahmad, shahih).
Ketika penyakit ini masuk, pahala ibadah bisa hangus seketika. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya.” (QS. Al-Ma’un: 4-6).
5 Langkah Praktis Menghindari Riya Saat Umrah
Menjaga hati adalah pekerjaan seumur hidup. Agar ibadah Umrah Anda tetap murni dan mabrur, berikut adalah panduan langkah demi langkah yang bisa Anda terapkan:
| Langkah | Strategi Nyata | Dampak Spiritual |
|---|---|---|
| 1. Audit Niat | Luruskan niat sejak dari bandara hingga kembali ke tanah air. | Menjaga fokus hanya pada Allah. |
| 2. Puasa Media Sosial | Kurangi atau hindari membagikan momen ibadah secara real-time. | Menghindari keinginan dipuji/di-like. |
| 3. Fokus pada Sirr (Rahasia) | Miliki amalan rahasia yang tidak diketahui siapa pun, bahkan teman sekamar. | Membangun keikhlasan yang kokoh. |
| 4. Sadari Kelemahan Diri | Ingat bahwa kemampuan berangkat Umrah adalah murni hidayah Allah. | Membunuh rasa sombong (Ujub). |
| 5. Berdoa Mohon Ikhlas | Rutin membaca doa: Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika wa ana a’lam… | Penjagaan langsung dari Allah. |
Bijak Menggunakan Ponsel Pintar di Tanah Suci
Teknologi memang memudahkan kita berkomunikasi dengan keluarga di rumah, namun ia bisa menjadi pintu masuk terbesar bagi riya. Berikut beberapa tips agar gadget tidak merusak Menghindari Riya Saat Umrah:
- Matikan Notifikasi: Saat sedang berada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, fokuslah pada zikir dan Al-Qur’an.
- Foto untuk Kenangan Pribadi: Tidak semua hal perlu diunggah ke Story Instagram. Simpanlah foto-foto terbaik di galeri pribadi untuk dikenang saat iman sedang turun di masa depan.
- Tunda Posting: Jika ingin berbagi informasi yang bermanfaat, postinglah setelah rangkaian ibadah selesai atau setelah kembali ke hotel agar tidak mengganggu kekhusyukan.
Bagaimana Jika Perasaan Ingin Dipuji Muncul Tiba-tiba?
Wajar jika sesekali setan membisikkan rasa bangga diri. Jika hal itu terjadi saat Anda sedang tawaf atau sa’i, jangan biarkan perasaan itu menetap. Segeralah beristigfar dan perbaharui niat Anda. Katakan dalam hati, “Ya Allah, aku melakukan ini hanya untuk-Mu, maka bersihkanlah hatiku dari pujian makhluk.”
Keikhlasan adalah kunci utama agar Umrah Anda meninggalkan bekas di hati dan membawa perubahan karakter setelah pulang nanti.
Kesimpulan
Memastikan diri dalam kondisi Menghindari Riya Saat Umrah adalah bentuk penghormatan tertinggi kita kepada Allah SWT. Ibadah Umrah adalah momen pertemuan privat antara hamba dan Tuhannya. Jangan biarkan pujian manusia yang fana merusak kebahagiaan abadi yang Allah janjikan bagi mereka yang ikhlas.
Sudahkah Anda mempersiapkan batin sebaik persiapan fisik dan finansial Anda? Teruslah memperkaya diri dengan ilmu agar setiap langkah di tanah suci menjadi timbangan amal kebaikan.
Baca Informasi Islami Selengkapnya di Website Umroh.co Dapatkan panduan manasik terlengkap, tips hidup islami, hingga update berita dunia Muslim lainnya. Bersama Umroh.co, jadikan setiap perjalanan ibadah Anda lebih bermakna dan terencana!




