Pernahkah Anda terpikir, mungkinkah seseorang kehilangan status Muslimnya tanpa ia sadari hanya karena ucapan, keyakinan, atau perbuatan tertentu? Hal yang membatalkan keislaman seseorang adalah topik yang sangat penting untuk kita diskusikan bersama sebagai bentuk penjagaan terhadap hidayah iman yang paling berharga di dalam hati kita.
Ibarat seseorang yang sudah berwudhu namun kemudian melakukan hal yang membatalkan wudhunya, Islam pun memiliki koridor yang jika dilanggar secara sadar, dapat menggugurkan keislaman seseorang. Sebagai Muslim dan Muslimah yang selalu haus akan ilmu, memahami batasan-batasan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai “pagar” agar kita tetap berada di jalan yang lurus. Yuk, kita obrolin satu per satu dengan hati yang lapang.
Kenapa Kita Perlu Tahu Soal Pembatal Keislaman?
Mungkin ada yang bertanya, “Kenapa sih harus bahas yang berat-berat begini?” Jawabannya sederhana: karena iman adalah aset terbesar kita. Dalam ilmu akidah, para ulama (seperti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) telah merangkum poin-poin penting yang diambil langsung dari Al-Qur’an dan Hadis mengenai apa saja yang bisa merusak syahadat kita.
Mempelajari hal ini adalah bentuk kasih sayang kita kepada diri sendiri, supaya kita tidak terjerumus ke dalam lubang yang sama tanpa sengaja. Mari kita pelajari 10 poin utama yang sering disebut sebagai Nawaqidul Islam.
10 Hal Penting yang Bisa Membatalkan Keislaman
Berikut adalah rincian yang perlu kita cermati bersama. Ingat, tujuannya adalah untuk self-reminder, bukan untuk menghakimi orang lain.
1. Berbuat Syirik dalam Ibadah kepada Allah
Ini adalah pembatal yang paling besar. Syirik berarti menyekutukan Allah atau memberikan hak ibadah kepada selain-Nya. Misalnya, berdoa kepada penghuni kubur, meminta perlindungan kepada jin, atau menyembelih hewan kurban untuk selain Allah.
- Referensi: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa: 48).
2. Menjadikan Perantara antara Dirinya dengan Allah
Beberapa orang merasa terlalu berdosa sehingga merasa tidak layak berdoa langsung kepada Allah, lalu mereka mencari perantara (makhluk) untuk dimintai syafaat atau bantuan gaib. Secara akidah, tindakan ini bisa menggugurkan keislaman jika ia meyakini perantara tersebut punya kuasa independen.
3. Tidak Mengafirkan Orang Musyrik atau Ragu Atas Kekafiran Mereka
Poin ini cukup sensitif namun penting. Jika seseorang meragukan bahwa agama selain Islam adalah salah, atau menganggap semua agama itu benar dan sama di mata Allah, maka ia telah mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa hanya Islam agama yang diridai.
4. Meyakini Ada Petunjuk yang Lebih Sempurna dari Sunnah Nabi
Jika seseorang merasa hukum buatan manusia atau ideologi tertentu lebih hebat, lebih adil, atau lebih relevan daripada hukum yang dibawa Rasulullah SAW, maka ia telah keluar dari konsekuensi syahadatnya.
5. Membenci Sesuatu yang Dibawa oleh Rasulullah SAW
Meskipun ia melakukannya, tapi jika hatinya merasa benci atau antipati terhadap syariat (misalnya benci pada kewajiban jilbab, benci pada hukum waris, dll), maka imannya terancam.
- Referensi: “Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 9).
6. Menghina atau Menjadikan Agama sebagai Olokan
Berhati-hatilah dengan candaan (dark jokes) yang membawa-bawa Allah, Rasul-Nya, atau syariat Islam. Menghina agama, meskipun hanya dengan niat bercanda, adalah perbuatan yang sangat fatal.
- Referensi: “Katakanlah: ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu mencari-cari alasan, karena kamu kafir sesudah beriman.” (QS. At-Taubah: 65-66).
7. Melakukan Praktik Sihir
Sihir, termasuk di dalamnya santet, guna-guna, atau menggunakan jasa dukun untuk mencelakai atau memikat orang lain, adalah pembatal keislaman. Orang yang melakukan atau rida terhadap sihir dianggap telah keluar dari garis iman.
- Referensi: QS. Al-Baqarah: 102 menjelaskan bahwa sihir adalah bentuk kekafiran.
8. Membantu Kaum Musyrikin untuk Memusuhi Umat Islam
Memberikan dukungan atau bantuan kepada musuh-musuh Islam dengan tujuan untuk menghancurkan atau menyudutkan umat Islam adalah bentuk pengkhianatan terhadap akidah.
9. Meyakini bahwa Manusia Boleh Keluar dari Syariat
Meyakini bahwa ada orang-orang tertentu (seperti wali atau orang sakti) yang sudah mencapai tingkatan sehingga tidak wajib lagi shalat atau tidak perlu mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW adalah sebuah kesesatan yang nyata.
10. Berpaling dari Agama Allah
Maksudnya adalah orang yang sama sekali tidak mau mempelajari agamanya dan tidak mau mengamalkannya. Ia acuh tak acuh, tidak peduli mana yang halal dan haram, serta tidak ada kemauan untuk mengenal penciptanya.
Bagaimana Cara Menjaga Iman Agar Tetap Utuh?
Setelah tahu daftar di atas, mungkin ada rasa khawatir. “Aduh, gimana kalau aku pernah salah ucap?” Tenang, sobat. Selama nyawa belum di kerongkongan, pintu taubat selalu terbuka. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga iman:
- Selalu Belajar (Tholabul ‘Ilmi): Ketidaktahuan seringkali menjadi pintu masuk kesalahan. Luangkan waktu untuk ikut kajian akidah.
- Menjaga Lisan: Pikirkan dua kali sebelum memposting sesuatu di media sosial atau melontarkan candaan.
- Berdoa Meminta Keteguhan Hati: Rasulullah SAW sering berdoa, “Ya Muqallibal qulub tsabbit qalbi ‘ala dinik” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).
- Berteman dengan Orang Sholeh: Lingkungan yang baik akan saling mengingatkan jika kita mulai melenceng.
Kesimpulan: Jaga Syahadat Kita Seperti Menjaga Nyawa
Memahami poin-poin tentang pembatal keislaman bukanlah untuk membuat kita menjadi orang yang mudah menuduh orang lain kafir (takfiri). Sebaliknya, ini adalah alat introspeksi untuk diri kita sendiri. Iman itu mahal harganya, jangan sampai ia rusak karena kelalaian kita dalam menjaga lisan, hati, dan perbuatan.
Mari kita terus berusaha menjadi Muslim yang kaffah, yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan ilmu dan amal yang benar. Semoga Allah senantiasa menjaga iman kita hingga ajal menjemput.
Ingin memperdalam wawasan tentang akidah, fiqih harian, atau inspirasi kehidupan Muslim lainnya? Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel menarik dan bermanfaat lainnya di website umroh.co. Dapatkan panduan lengkap seputar keislaman dan informasi perjalanan ibadah yang amanah hanya di sana.




